Dalam rangka rencana pembukaan Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif, Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala (FK Unsyiah) mengundang Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) untuk melakukan visitasi ke FK Unsyiah dan RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Sebelum visitasi, telah dilaksanakan kegiatan evaluasi dokumen permohonan (desk evaluation) di Kantor KKI pada tanggal 25 Agustus 2016.
Visitasi adalah penilaian yang dilakukan oleh KKI bersama stakeholder terkait dalam hal evaluasi dokumen permohonan serta melakukan kunjungan lapangan. Sesuai dengan Undang-Undang Praktik Kedokteran pasal 7 ayat 1b, KKI mempunyai tugas mengesahkan standar pendidikan profesi dokter dan dokter gigi. Untuk itu, pada tanggal 25 – 27 September 2016 KKI hadir memenuhi undangan tersebut.
Tim Visitasi KKI terdiri dari Prof. Dr. dr. Bambang Supriyatno, Sp.A(K) (Ketua KKI); Dr. dr. Sukman Tulus Putra, Sp.A (K), FACC, FESC (Ketua Divisi Pendidikan Konsil Kedokteran); Prof. Dr. dr. Made Wiryana, Sp.An, KIC, KAO (Ketua Kolegium Anestesiologi dan Terapi Intensif); Moch. Chairul, S.Sos, MAP (Kepala Sub Bagian Pendidikan Dokter, Sekretariat KKI), dan Wahyu Winarno, S.Sos (Staf Sub Bagian Pendidikan Dokter, Sekretariat KKI).
Pembukaan Program Studi (Prodi) harus didasarkan pada kebutuhan nasional tenaga dokter di Indonesia dan khusunya di wilayah tempat pendirian Prodi. KKI harus memastikan bahwa suatu universitas dapat menghasilkan lulusan yang kompeten dengan Sumber Daya Manusia (SDM) dosen pengajar yang dimiliki, fasilitas sarana prasarana, dan dukungan keuangan yang digunakan untuk pendidikan dokter guna mendukung pengembangan SDM.
Tim Visitasi KKI disambut di Ruang Rapat Direktur oleh DR. dr. Mulyadi, Sp.P(K) selaku Dekan FK Unsyiah dan dr. Fachrul Jamal, Sp.An, KIC selaku Direktur RSUD dr. Zainoel Abidin. Dalam kesempatan tersebut, Ketua Program Studi Anestesiologi dan Terapi Intensif Dr. dr. Zafrullah Khany Jasa, Sp.An-KNA memaparkan tentang visi dan misi, Sumber Daya Manusia (SDM), serta sarana dan prasarana yang dimiliki FK Unsyiah dan RSUD dr. Zainoel Abidin. Tugas utama yang diemban adalah memberikan pelayanan, pendidikan dan penelitian.
RSUD dr. Zainoel Abidin sudah berdiri sejak tahun 1979 dan telah terakreditasi A sebagai rumah sakit pendidikan. Memiliki 15 orang dokter spesialis Anestesiologi, 1 orang doktor, dan 4 orang konsultan. Cardiac Hybrid Operating Suite (kamar bedah jantung Hybrid) didirikan untuk pertama kalinya di Aceh.
Berdasarkan SDM dan fasilitas sarana prasarana yang dimiliki tersebut sudah memenuhi persyaratan untuk pembukaan Prodi, sesuai dengan Perkonsil nomor 15 tahun 2013. Diharapkan dengan adanya Prodi baru dapat mengisi kekosongan kebutuhan dokter spesialis anestesi di masyarakat khususnya di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.
Komentar
Komentar di nonaktifkan.