Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) standar pendidikan profesi dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi FK Universitas Sam Ratulangi, Manado pada tanggal 18-19 Mei 2017. Tim monev terdiri dari Prof. Dr. dr. Bambang Supriyatno, Sp.A (K) (Ketua KKI), Prof. Dr. dr. SukmanTulus Putra, Sp.A(K) (Ketua Divisi Standar Pendidikan KK), Prof. Dr. dr. Edy Suparman, Sp.OG (K) (Kolegium Obstetri dan Ginekologi), dan Moch. Chairul, S.Sos, MAP, M.Kes (Kasubag Pendidikan Dokter). Tim KKI menyampaikan maksud dan tujuan pelaksanaan monev yaitu untuk meninjau dan mendapatkan informasi penerapan standar pendidikan serta masalah atau kendala yang dihadapi.
Dr. dr. John Wantania, Sp.OG (K) selaku Ketua Prodi Obstetri dan Ginekologi (Obgin) menyampaikan paparannya. Prodi Obgin pertama kali dibuka pada tanggal 24 Juni 1996 dengan total residen hingga saat ini sebanyak 64 orang. Prodi Obgin terdiri dari divisi Fetomaternal, Fertilisasi endokrinologi reproduksi, Onkologi, Obstetri sosial, dan Uroginekologi. Metode yang diterapkan untuk pembelajaran sesuai dengan kurikulum yang diatur oleh kolegium, antara lain yaitu perkuliahan (pendidikan dasar dan kuliah tamu), bimbingan tutorial, bedside teaching, diskusil laporan jaga/manajemen kasus, presentasi ilmiah, bimbingan/supervisi tindakan atau Operasi, dan pelatihan lain-lain (BSS-I, BSS-II, USG Dasar). Jumlah dosen tetap sebanyak 18 orang dan dosen tidak tetap sebanyak 23 orang.
Rumah sakit pendidikan utama adalah RSUP Prof. Dr. Kandou yang merupakan RS tipe A milik Kementerian Kesehatan. Sedangkan RS jejaring antara lain adalah RS Bethesda Tomohon, RS Budi Mulia Bitung, RSUD Mala Talaud, RSUD Toto Kabila Gorontalo, dll.
Sebelum meninjau sarana dan prasarana pendidikan yang ada di rumah sakit, Tim KKI diterima oleh Direktur RS Prof. Dr. Kandou dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM, MAR. Penandatangan berita acara dilakukan disela peninjauan.
Pada akhir monev, Tim KKI menyampaikan bahwa secara umum proses PPDS Obgin sudah berjalan dengan baik. Terdapat beberapa asupan antara lain perlunya proyeksi dan pemetaan SDM, kualifikasi tenaga pegajar harus ada dan jelas, STR-P bagi peserta PPDS untuk segera diproses serta kerjasama dengan RS jejaring perlu dikaji kembali.
Pada kesempatan monev tersebut, Tim KKI juga bertemu dengan Rektor Universitas Sam Ratulangi Prof. Dr. Ir. Ellen Joan Kumaat, M.Sc., DEA, Dekan FK Prof. Dr. dr. Adrian Umboh, SpA (K), serta Kepala Dinas Kesehatan Kota Manado dr. Robby Mottoh.
Komentar
Komentar di nonaktifkan.